
1. Ketahui Dimana Letak Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Kecelakaan pada proses
pembangunan dapat terjadi kapan saja tanpa diduga. Oleh karena itu, seluruh tukang
bangunan harus mengetahui secara pasti letak kotak P3K. Pastikan kotak P3K
diletakan di satu tempat yang mudah dijangkau. Setelah selesai digunakan, kotak
P3K juga harus diletakan lagi di tempatnya. Jadi, jika diperlukan lagi, tukang
bangunan tidak akan kerepotan untuk mencarinya.
Ketika mengalami luka,
terutama karena benda tajam, seseorang harus diobati secepat mungkin. Oleh
karena itu, isi kotak P3K harus selalu tersedia. Paling tidak, harus ada satu
orang yang bertanggung jawab atas ketersediaan isi kotak P3K. Orang tersebut
harus mengecek kotak P3K secara teratur.
2. Memastikan Seluruh Peralatan Beroperasi Dengan Benar
Peralatan yang gagal berfungsi
merupakan salah satu resiko terbesar pada tempat konstruksi. Kegagalan tersebut
dapat menyebabkan seseorang terbakar, tersetrum, serta luka-luka lainnya. Oleh
karena itu, tukang bangunan harus memastikan seluruh peralatannya berfungsi
dengan benar.Jika sebelum digunakan masalah pada peralatan sudah terlihat,
tunda dulu pemakaiannya. Konsultasikan peralatan tersebut pada orang yang
menguasai alat-alat tersebut.
Salah satu contohnya ialah
pada penggiling cakram. Jika tidak beroperasi dengan benar, alat ini dapat
hancur sehingga menyebabkan memar serta luka serius lainnya. Tukang bangunan
tidak boleh menggunakan penggiling yang sudah lusuh dan rusak. Untuk keamanan,
lebih baik pihak kontraktor menggantinya dengan alat yang baru. Selain lebih
aman, performa pada alat baru juga akan lebih baik.
3. Memakai
Alat Pelindung yang Sesuai
Kontraktor yang benar tentu
akan menyediakan alat pelindung bagi para pekerjanya. Alat pelindung tersebut
akan membuat mereka tetap aman selama berada di lokasi proyek. Salah satu alat
yang wajib dikenakan ialah rompi High
Visibility.Rompi ini memiliki garis khusus yang akan menyala di kegelapan.
Jadi ketika pengendara alat berat mengoperasikan kendaraannya, para pekerja
bangunan akan tetap terlihat.
Seringkali,
pelindung mata dan telinga diabaikan oleh tukang bangunan.Padahal, penggunaan
alat-alat konstruksijuga dapat berdampak pada telinga dalam jangka panjang. Ini dikarenakan
alat-alat tersebut umumnya mengeluarkan suara yang bising. Selain itu, pekerja
bangunan juga menggunakannya dalam durasi yang panjang. Oleh karena itu,
memakai pelindung telinga sebenarnya merupakan sebuah keharusan. Hal yang sama
juga berlaku untuk mata. Partikel debu atau baja dapat menyebabkan mata
terluka, bahkan hingga mengalami kerusakan. Jadi, meskipun tidak sedang
mengoperasikan alat konstruksi, mereka harus tetap melindungi mata dan telinganya.
4. Tetap Waspada
Perilaku ceroboh seringkali
berujung pada luka. Sikap selalu waspada akan membuat tukang bangunan tetap
aman dan terhindari dari kecelakaan. Tentu saja seluruh tukang bangunan harus
saling mengingatkan untuk tetap berhati-hati. Tukang bangunan juga harus mengikuti
pedoman keamanan yang sudah ditetapkan. Hindari mengerjakan sesuatu diluar
prosedur yang ditetapkan. Bila harus melakukannya, tenyakan dahulu pada kepala
tukang bangunan.
Dimanapun seseorang bekerja,
keamanan menjadi hal yang harus diutamakan. Jangan mengambil resiko hanya
karena ingin menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Kotak P3K yang mudah
dijangkau, sikap berhati-hati, pakaian pelindung, serta alat konstruksi yang
berfungsi akan menjamin keselamatan tukang bangunan.
EmoticonEmoticon